Berita

BLKK PW FATAYAT NU DIY GELAR PELATIHAN MENJAHIT

17 June 2023

Unduh gambar :

Balai Latihan Kerja Komunitas Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama DIY atau BLKK PW Fatayat NU DIY melaksanakan Pelatihan Menjahit selama 24 hari, yaitu 12 Juni sd 14 Juli 2023.


Pembukaan Pelatihan Menjahit dilangsungkan Minggu (11/6/2023) bertempat di gedung BLKK PW Fatayat NU DIY, Godegan RT 02,Poncosari, Srandakan, Bantul. 


Acara pembukaan dihadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY Sahabati Maryam Fitriati, S.S., M.Si., MSW, Demisioner Ketua PW Fatayat periode 2017-2022, Khotimatul Husna,S.Ag, Pengelola dan jajaran pengurus BLKK, serta seluruh peserta pelatihan menjahit.


Pelatihan dibuka langsung oleh Sahabati Maryam Fitriati, S.S., M.Si., MSW selaku Ketua PW Fatayat NU DIY.


Dalam sambutannya, Maryam mengucapkan selamat dan memberikan motivasi kepada peserta terpilih serta apresiasi atas kerja keras seluruh pengelola dan jajaran pengurus sehingga program pelatihan dapat terlaksana.

Materi Aswaja dan ke-NU-an disampaikan oleh Khotimatul Husna,S.Ag yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Lakpesdam PWNU DIY.


Peserta pelatihan terdiri dari 16 orang dengan latar belakang pendidikan SMA/SMK, D3, dan SI yang berasal dari kader-kader Fatayat dan calon kader dari kapanewon yang berada di wilayah Kabupaten Bantul.


Dalam acara pembukaan ketua BLKK PW Fatayat NU DIY, Elvi Pritasari S.Kom.I menyampaikan bahwa tujuan diadakannya pelatihan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan agar lebih memiliki life skill dalam bidang menjahit/tata busana.


“Dengan memberikan bekal life skill menjahit ini diharapkan peserta dirumah bisa membuka usaha sendiri. Sehingga bisa membantu perekonomian keluarga”, tegas Elvi Pritasari 


Selain itu terdapat riview dari alumni peserta pelatihan BLKK PW Fatayat NU DIY tahun 2021 Sri Hartuti. Dia membagikan pengalamannya terkait manfaat yang ia dapatkan dari pelatihan yang diikuti sebelumnya. Dirinya menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak BLK karena ia merupakan salah satu peserta yang benar-benar mulai dari nol tidak bisa menjahit sama sekali. "Setelah mengikuti pelatihan, sekarang saya sudah bisa menjahit baju jadi, minimal untuk dirinya sendiri, hingga akhirnya ia membeli mesin jahit untuk mengembangkan keterampilan yang di dapatkan dan sekarang sudah berani menerima orderan totebag untuk usaha dirumah," ujar Sri sembari tersenyum. 


Terkait dengan kurikulum pelatihan Eli Maliya Ulfah, A.Md selaku manajer program dan pengembangan BLK mengatakan bahwa seluruh kurikulum yang ada mengacu pada program pelatihan yang ada di Kemenaker sesuai dengan SKKNI yang berlaku. Diharapan dalam 24 hari pelatihan, peserta mampu mengikuti Uji Kompetensi yang diadakan oleh BLKK sebagai syarat kelulusan pelatihan.


Kontributor: Afifah/ Sutanto

BERITA LAINNYA