18 July 2023
Di akhir tahun, umat Islam di seluruh dunia memasuki periode istimewa yang memberikan kesempatan untuk introspeksi, memperbaiki diri, dan memohon ampunan dari Allah SWT. Ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan spiritual selama setahun yang telah berlalu, mengevaluasi amal perbuatan, serta merencanakan untuk menjadi lebih baik di masa depan.
Selain muhasabah diri, di akhir tahun umat Islam juga dianjurkan untuk berdoa. Berdoa di akhir tahun memiliki makna dan manfaat tersendiri bagi umat Islam yang ingin menutup tahun dengan berkah dan membuka pintu baru di tahun yang akan datang. Dalam Islam, seorang muslim seyogianya merenungkan perbuatan mereka, memohon ampun, dan berusaha memperbaiki diri. Berdoa di akhir tahun adalah salah satu cara untuk mencapai hal tersebut.
Berikut ini 5 doa yang mustajab dan bisa dibaca ketika berada pada akhir tahun hijriah.
Pertama, doa akhir tahun yang bersumber dari Habib Usman bin Yahya al-‘Alawi, seorang Mufti Betawi pada abad ke-20 dalam kitab Maslakul Akhyar. Ini doanya;
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Kedua, doa mustajab di akhir tahun bersumber dari Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitab Al Jami’ Al Kabir. Doa ini menunjukkan permohonan mendalam seorang hamba kepada Allah SWT untuk mendapatkan perlindungan dari gangguan setan dan bantuan dalam menghadapi godaan dan kecenderungan jahat. Pun doa ini untuk memohon kepada-Nya agar diberikan kekuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَاعَامٌ جَدْيُدٌ قَدْ أَقْبَل. أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مَنَ الشْيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وِالْعَوْنَ عَلَى هَذه النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Allahumma anta al abadiyyul qadīm al awwal, wa ‘alā fadhlika al-‘azhīmi wujūdika al-mu’awwal. Wa hādzā ‘āmun jadīdun qad aqbala. Nas’alukal ‘ishmata fīhi min asy-syaithāni wa auliyāihī wa junūdihī. Wal’auna ‘alā hādzhi al nafsil amāarati bis syūi, wal-isytighāla bimā yuqarribunī ilaika zulfa. Yā dzal jalāli wal-ikrām, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ‘ālihi wa shahbihī wa sallam
Artinya; "Ya Allah, Engkau adalah Yang Abadi, Yang Pertama, Yang Maha Awal. Aku mengharapkan limpahan karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang layak digantungkan harapannya. Tahun baru telah tiba. Aku memohon kepada-Mu perlindungan dari setan dan pengikut-pengikutnya, serta pertolongan atas diri yang cenderung kepada keburukan. Aku berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Mu, wahai Yang Maha Agung dan Maha Pemurah. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Amin."
Ketiga, doa akhir tahun bersumber dari riwayat Imam Bukhari, memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah terjadi sepanjang tahun. Ini doanya;
رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Rabbi ighfirlī khatiatī wa jahlī wa isrāfī fī amrī kullihi wa mā anta ‘alamu bihi minnī, allahumma ighfirlī khathayāya wa ‘amadī wa jahlī wa hazlī wa kulla dzalika ‘indī, allahumma ighfirlī mā qaddamtu wa mā akhartu wa mā asrartu wa mā ‘a’lantu anta almuqaddimu wa anta al muakhhiru wa anta ‘ala kulli syain qadīr
Artinya; "Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan perbuatanku yang terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui dari padaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku, kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang aku samarkan, dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Keempat, doa yang bersumber dari Imam at Tirmidzi, yang dibaca untuk keselamatan di dunia dan akhirat.
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِاليُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
Allaahumma ahillahu ‘alainā bil yumni, wal īmāni, wa as salāmati, wal islāmi, rabbī wa rabbukaallahu hilālu ryusdii wa khairin
Artinya, “Ya Allah, jadikanlah ini bulan ‘membawa’ keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan,”
Kelima, ini juga bisa jadi doa alternatif yang bisa dibaca di akhir 30 Dzulhijjah selepas shalat Ashar.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ, اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أْن تُبَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ, اَللّٰهُمَّ نَقّنِي مِنْ الخَطَايَا, كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ, اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ, اَللّهُمَّ فِي آخِرِ السَنَةِ وَ وأولها وَجَّهْتُ وَجْهِىَ, اَللّهُمَّ إِنِّي أَشْهَدُكَ أَنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لَكَ يَا رَبِّ الْعَالَمِي
Subhānakallahumma wa bi hamdika wa tabāraka ismuka wa ta’āla jaddika wa lā ilaha ghairuka, allahumma innī asaluka an tabā’ide bainī wa baina khatāyāyā kamā bā’adta baina al Masyriki wa al maghrii, allahumma naqqinī mina alkhathāyā, kamā yunaqqa asyaubu alabyadu min addanasi, Allahumma agsil khathāyāya bil māi was salji wal baradi, allahumma fi akhiri as sanati wa awwalihā wajjahtu wajhiya ilaika, allahumma innī Asyhaduka anna shalātī wa nusukī wa mahyāya wa mamātī laka yā rabbal ‘ālamīna
Artinya; "Mahasuci Engkau, ya Allah. Segala puji bagi-Mu, dan maha suci nama-Mu. Engkau yang Maha Tinggi dan tiada Tuhan selain-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar Engkau menjauhkan antara diriku dengan dosa-dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah diriku dari dosa-dosaku sebagaimana pakaian putih yang bersih dari noda. Ya Allah, bersihkanlah dosa-dosaku dengan air, salju, dan embun. Ya Allah, pada akhir tahun dan awal tahun, hadapkanlah wajahku hanya kepada-Mu. Ya Allah, aku bersaksi bahwa shalatku, ibadahku, kehidupanku, dan kematianku hanyalah untuk-Mu, wahai Rabb semesta alam."
Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Islam, Tinggal di Ciputat
Sumber: NU Online