Berita

HARLAH 76 MUSLIMAT NU BANTUL, TELADANI SOSOK SAYYIDAH KHODIJAH

22 March 2022

Unduh gambar :

Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Bantul selenggarakan puncak Harlah ke 76 di Kantor PC Muslimat, Ahad (20/03/2022). Harlah Muslimat NU ke 76 disemarakkan dengan rangkaian berbagai kegiatan dan diikuti oleh seluruh Pimpinan Anak Cabang dan Ranting Muslimat se Kabupaten Bantul.


"Mohon doa restu Poro Kiai dan Bunyai semua, semoga Muslimat Bantul tambah maju, manfaat, serta mampu memandirikan anggota dan berkah untuk semuanya. Alhamdulillah hari ini telah dilaksanakan peringatan harlah muslimat NU ke 76, dengan serangkaian kegiatan yang diawali Rakercab dan dilanjutkan beberapa kegiatan," ujar Ketua PC Muslimat Bantul, Drg. Hj. Siti Roikhana Munawwaroh.


Bunyai Nina menjelaskan beberapa kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya Diklat POAM, Pelatihan Rois Tahlil, Lomba Mars Muslimat dan sholawat Annahdhiyah, Lomba Dolanan Anak, Wow Mantul (Wolbachia wis masuk Bantul), Pemberian biskuit ibu hamil yg KEK, dan Launching senam thibil qulub Muslimat NU Bantul.

 

Hadir dalam kegiatan ini unsur PW Muslimat NU DIY, Bupati Bantul diwakili Kabag Kesra, Ketua Penggerak PKK Kabupaten Bantul, Anggota DPD RI, Dr KH Hilmy Muhammad MA, Forkompimkap Jetis, serta Mauidhoh Hasanah oleh Bunyai Durrotun Nafisah SPd dari Banjarnegara.


Dalam sambutannya, Gus Hilmy menekankan bahwa Muslimat NU harus meneladani Sayidah Khodijah sebagai sosok perempuan yang paling utama.


"Kenapa beliau paling utama, karena dalam sosok beliau ada 4 hal keutamaan, pertama adalah keimanan, kedua berintegritas, ketiga bekerjasama, dan keempat tidak melupakan tanggungjawabnya sebagai Istri dan Ibu. Beliau tidak adalah orang pertama yang menyatakan Iman dan setia dengan perjuangan Kanjeng Rosul Muhammad SAW," tegas Gus Hilmy.


Anggota DPD RI ini menjelaskan bahwa Sayyidah Khodijah adalah orang sosok yang memiliki daya juang yang luar biasa dan dilakukan dengan penuh tanggungjawab. Sebagai seorang saudagar, beliau selalu sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung Kanjeng Nabi. Sikap bekerjasama dan terbuka dengan berbagai pihak ini juga menjadi landasan Ibu-Ibu Muslimat dalam mengelola organisasi.


"Beliau tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang istri dan tetap memprioritaskan perannya sebagai istri meskipun memiliki tanggubgjawab besar dalam mendukung perjuangan Kanjeng Nabi. Keempat sikap inilah yang harus kita teladani bersama," pungkas Gus Hilmy. (red015)

BERITA LAINNYA