22 December 2022
Orang yang taat pada Tuhan dialah orang yang berakal. Orang yang berakal akan menghitung segala akibat yang ditimbulkan akibat dari apa yang dilakukan. Mereka sudah bisa berpikir akan akibat dari perbuatan yang dilakukan. Dalam diri manusia ada Tarik menarik antara nafsu dan akal, manusia harus berupaya agar akal yang berkuasa bukannya nafsu.
Hal tersebut dijelaskan Rois Syuriah PCNU Bantul Drs. KH. Damanhuri dalam pengajian rutin alumni Rombongan 3 KBIH Muslimat NU HDWR Tahun 2018 di rumah H. Hasyim Dullah Siroj, Watugedug Guwosari Pajangan, Ahad Pon (18/12/2022).
Di majelis tersebut Kyai Daman menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan 4 jenis makhluk: pertama, makhluk yang hanya memiliki akal tidak memiliki nafsu yaitu Malaikat, kedua makhluk yang memiliki akal sekaligus nafsu yaitu manusia, ketiga makhluk yang hanya memiliki nafsu tidak memiliki akal yakni binatang dan keempat makhluk yang tidak diberi akal dan tidak diberi nafsu, seperti batu, kayu dan tumbuhan. Dengan kodrat manusia yang memiliki akal budi, maka manusialah yang dijadikan sebagai khalifah di dunia. Namun manusia tak boleh memperturutkan nafsu agar selamat dunia akhirat.
Selaku tuan rumah, mbah Hasyim yang diwakili putranya, Mustofa merasa gembira bahwa pengajian rutin masih bisa tetap dipertahankan. Sebab silaturahiim merupakan hal baik yang diperintahkan Allah SWT sekaligus untuk mengungkap rasa syukur atas segala nikmat dan karunia.
“Rasa Bahagia tak terkirakan, kekeluargaan yang sudah terjalin sejak 2018 masih tetap lestari sampai sekarang,” sambung Mustofa.
Ketua rombongan, H. Darsono menambahkan meski beberapa anggota sudah tak bisa membersamai karena meninggal dunia maupun tidak aktif, namun pertemuan tetap rutin dijalankan dalam format pengajian lapanan, yang diisi tadarus, tahlil dan kajian hadits. (red015)
Kontributor: Sutanto