Hikmah

PROGRAM UMROH PCNU BANTUL: BUKAN SEKEDAR RITUAL IBADAH MELAINKAN MEMPERKOKOH SOLIDARITAS

06 August 2025

Unduh gambar :

Alhamdulillah, pelaksanaan Umroh Bersama PCNU Bantul yang perdana telah berjalan dengan lancar, penuh keberkahan, dan menyisakan banyak kesan mendalam bagi seluruh peserta. Program ini merupakan hasil sinergi antara Lembaga Perekonomian PCNU Bantul dan Biro Umroh Duta Mulia, yang berhasil menghantarkan 45 jamaah dari berbagai wilayah di Bantul untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci.


Tahapan Persiapan: Manasik dan Pembekalan Jamaah

Kegiatan diawali dengan manasik umroh sebanyak tiga kali, yang bertujuan membekali jamaah dengan pemahaman tentang tata cara umroh, etika selama di Tanah Suci, dan persiapan mental-spiritual lainnya. Manasik dilaksanakan secara bertahap: pertama di Kantor MWCNU Imogiri, kedua di Kantor MWCNU Pleret, dan terakhir di Kantor PCNU Bantul. Suasana manasik berlangsung khidmat, komunikatif, dan penuh kekeluargaan.

Keberangkatan: Dari Bantul Menuju Tanah Suci


Hari Senin, 28 Juli 2025 pukul 08.30 WIB, jamaah berkumpul di Kantor PCNU Bantul dan berangkat menggunakan bus menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo. Setelah transit di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, jamaah diberangkatkan menuju Bandara King Abdul Aziz (KAA), Jeddah, pada Selasa malam pukul 20.00 WIB.


Sesampainya di Jeddah, jamaah langsung melanjutkan perjalanan darat menuju Madinah Al-Munawarah selama kurang lebih 6 jam, dan menginap di Hotel Andalus Golden Palace yang jaraknya sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Letak hotel yang strategis ini menjadi berkah tersendiri karena memudahkan jamaah untuk memperbanyak ibadah di masjid yang penuh keutamaan itu.


Hari-hari Penuh Ibadah dan Sejarah di Madinah

Selama tiga hari di Madinah, jamaah memanfaatkan waktu untuk:

  • Tadarus dan memperbanyak doa
  • Dzikir dan berdoa di Raudhah, ziarah makam Rasulullah SAW dan Makam Baqi’
  • Kunjungan religi ke tempat bersejarah seperti Jabal Uhud, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan kebun kurma

Suasana Madinah yang tenang dan penuh nuansa spiritual benar-benar menjadi ladang penguatan iman bagi jamaah.


Perjalanan ke Makkah dan Puncak Ibadah Umroh

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian di Madinah, jamaah bertolak menuju Makkah. Di kota suci ini, jamaah menginap di Hotel Snood Ajyad, yang hanya berjarak beberapa menit dari Masjidil Haram. Ibadah umroh dilaksanakan dengan teratur:

  • Umroh pertama dilakukan dari miqat Masjid Bir Ali (Dzulhulaifah)
  • Umroh kedua dari miqat Masjid Tan’im (Masjid Aisyah)
  • Hari-hari berikutnya diisi dengan umroh mandiri, bahkan beberapa jamaah sempat melaksanakan hingga 3 atau 4 kali umroh, selain memperbanyak salat dan ibadah di Masjidil Haram


Di sela-sela ibadah, jamaah juga berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti Gua Hira di Jabal Nur, Jabal Tsur, dan Padang Arafah.


Seluruh kegiatan didampingi oleh muthawif yang sabar, berilmu, dan berpengalaman, seorang santri dari Jombang yang telah lama tinggal di dua kota suci Makah dan Madinah. Beliau sangat membantu, baik dalam memandu ibadah maupun menjelaskan konteks sejarah dan spiritualitas tempat-tempat yang dikunjungi.


Kepulangan dan Refleksi

Pada Selasa, 5 Agustus 2025 pukul 12.30 waktu Arab Saudi, jamaah mulai bergerak dari hotel menuju Bandara KAA Jeddah. Setelah transit di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, rombongan tiba di Bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo, dan kembali ke PCNU Bantul menggunakan bus.


Di sepanjang perjalanan kegiatan Umroh, banyak pelajaran hidup yang diperoleh. Kesabaran adalah kunci utama: sabar dalam antre di bandara, antre lift di hotel, antre makan di hotel, antre ibadah di Masjidil Haram, sabar dalam mengatur waktu, sabar menghadapi keterbatasan fasilitas. Kebersamaan dan solidaritas antarjamaah juga sangat terasa, dari saling membantu, berbagi makanan, hingga saling mengingatkan dalam ibadah. Semangat ukhuwah Islamiyah benar-benar terwujud selama perjalanan ini.


Catatan dan Evaluasi

Secara umum, seluruh rangkaian berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Meski demikian, ada beberapa hal yang menjadi catatan penting untuk pengembangan program ke depan:

  • Pelatihan teknis penggunaan ponsel dan kartu roaming untuk komunikasi dengan keluarga
  • Edukasi penggunaan toilet di pesawat dan hotel, lift hotel, dan adab umum saat bepergian
  • Penguatan pemahaman fikih safar (shalat jama’ qashar, bersuci, salat dalam perjalanan, dan lain-lain)


Penutup

Program Umroh Bersama PCNU Bantul ini bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi juga menjadi media pembelajaran, penguatan spiritual, dan pengokohan nilai-nilai kebersamaan Nahdliyyin. Semoga ini menjadi awal yang baik dan berkelanjutan, sehingga lebih banyak warga NU Bantul yang berkesempatan menunaikan ibadah umroh secara berjamaah dengan pelayanan yang amanah dan bermutu.


Terakhir, semoga Bapak ibu tansah pinaringan sehat wal afiat, pagesangan sae, putra wayah salih salihah, rejeki ingkang kathah barakah, lan sak waci-wanci kapundut Gusti Allah kanti pinaringan husnul khatimah, Amin.


“Umroh bukan hanya perjalanan ke Baitullah, tapi juga perjalanan menata hati, memperkuat iman, dan mempererat ukhuwah.”


Takdzim

Ketua Tanfidziyah PCNU Bantul

Prof. DR. H. Riyanta, M.Hum