Hikmah

KH. DAMANHURI: HINDARKAN DIRI DARI PERBUATAN MUNAFIK

02 January 2022

Unduh gambar :

Tanda-tanda orang Munafik ada tiga: ketika bercerita berdusta, letika berjanji tak ditepati dan ketika dipercaya mengkhianati. Ketiganya harus kita hindari, karena munafik itu ada diantara mukmin dan kafir.


Hal tersebut dijelaskan Rois Syuriah PCNU Bantul Drs. KH. Damanhuri dalam pengajian rutin alumni Rombongan 3 KBIH Muslimat NU HDWR Tahun 2018 di rumah Hj. Samwidiati, Bantulan, Gilangharjo Pandak Bantul, Ahad Pon (2/1/2022).


Lebih lanjut kyai yang juga Ketua Baznas Bantul tersebut menyambut baik pengajian rutin yang tetap dipertahankan. Sebab silaturahiim merupakan hal baik yang diperintahkan Allah SWT sekaligus untuk mengungkap rasa syukur atas segala nikmat dan karunia.


Kyai kharismatik yang baru saja pulang dari mengunjungi kurban erupsi Semeru di Lumajang tersebut menceritakan bahwa Erupsi Semeru masih terus terjadi. Banyak orang yang hanya tinggal memiliki raga dan nyawa semata, ludes segala harta bendanya.


“Saya turut gembira bapak ibu masih menggelar pertemuan rutin untuk mengaji. Selain bisa menjalin silaturahiim, tetap bersemangat menambah ilmu agama, dan mengasah batin agar tetap mendekat kepada Allah SWT,” tambahnya.


Selain mengupas tentang munafik, juga dibahas tentang orang mukmin yang paling utama. Menurut Hadits Riwayat Ath Thabrani, orang mukmin yang paling utama Islamnya adalah terselamatkannya orang-orang muslim lainnya dari ucapan dan perbuatnnya.


“Orang mukmin yang paling utama Imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Muhajir yang paling utamaadalah orang yang meninggalkan larangan Allah, sedangkan juhad yang paling utama adalah orang yang berjuang melawan hawa nafsunya karena mencari rida Allah `Azz awa Jalla,” terang Kyai Damanhuri.


Sekretaris rombongan, Sutanto menjelaskan, pengajian yang dilakukan secara bergilir tersebut sudah berlangsung untuk ketiga kalinya setelah pandemic covid-19 melanda. 


“Untuk tempat pengajian dilangsungkan secara bergilir tempatnya, namun untuk yang mengisi tetap yaitu Bapak Kyai Damanhuri mengupas tentang hadits pilihan dari buku yang disusun beliau sendiri,” pungkasnya. (red015)


Kontributor: Sutanto