22 July 2023
Menyikapi pergantian dari tahun 1444 H ke 1445 H kita harus musahabah, menghitung seberapa kebajikan yang telah dilakukan secara mandiri. Tujuannya agar bisa memperbaiki diri sebelum nantinya dihisab Allah SWT kelak di akhirat.
Waktu sebenarnya berjalan sangat lambat, mulai dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan kemudian menjadi tahun. Bergantinya tahun mengingatkan kita untuk menyiapkan bekal menuju keabadian.
Tausiah tersebut disampaikan Rois Syuriah PCNU Bantul KH. Damanhuri dalam pengajian rutin alumni Rombongan 3 KBIH Muslimat NU HDWR Tahun 2018, di kediaman H. Zainudin, Gemahan, Ringinharjo, Bantul, Minggu (16/7/2023).
“Mari menambah amal kebajikan dan mengurangi kemaksiatan serta perbuatan buruk. Kita juga mesti berhitung apakah selama ini seudah beruntung ataukah masih menjadi golongan orang yang merugi,” tandas Kyai Daman.
Salahsatu kebiasaan yang utama adalah memperbanyak Kalimat Tauhid “Laa illaha illallah” yang juga disebut Miftakhul Jannah/ pintu surga. Menurut Rasulullah,kalimat itu adalah sebaik-baiknya perbuatan baik.
Kyai Damanhuri menyampaikan sebuah hadits riwayat Muslim, At Turmudzi dan An Nasai. Telah datang kepadaku seseorang (utusan) dari Tuhanku, ia mengabarkan kepadaku bahwa,”Barang siapa diantara umatku yang mati dalam keadaan iman dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, niscaya ia masuk surga”.
Lalu aku bertanya : Bagaimana kalau ia pernah berzina dan mencuri.
Jawabnya: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.
Jadi seberat apapun orang pernah berbuat dosa, jika ia tidak menyekutukan Allah maka pintu surga masih terbuka.
Seorang sahabat bertanya,”Amal apa yang jika saya lakukan bisa bisa mendekatkan diri ke surga menjauhkan dari neraka.
Rasul menjawab,”Kalau kamu terlanjur berbuat buruk, ikuti dengan kebaikan. Sebab kebaikan akan melebur keburukan.”
Ketika sahabat bertanya apakah kalimat tauhid termasuk kebaikan, Rasul menjawab kalimat tauhdi adalah sebaik-baik perbuatan baik. Maka Rasul menasihati agar manusia setiap hari memperbanyak istighfar dan kalimat tauhid.
Kontributor: Sutanto