15 October 2022
“Rasa gembira tidak cukup dengan mengatakan bahwa saya gembira atas kelahiran Nabi, namun mestinya diwujudkan dalam sebuah gerakan, misalnya mengadakan peringatan Maulid Nabi.”
Demikian disampaikan Rois Syuriah PCNU Bantul Drs. KH. Damanhuri dalam pengajian rutin Alumni Rombongan 3 KBIH Muslimat NU HDWR Tahun 2018 di kediaman H. Cahyo Widodo, Sawahan Tiwir RT.02 RW.18, Sumbersari, Moyudan, Sleman, Ahad Pon beberapa waktu lalu.
Kiai Damanhuri mengisahkan fadilah memuliakan kelahiran Nabi Muhammad dengan menyampaikan hadist tentang kisah Abu Lahab yang diberi keringanan dari siksa neraka jahanam pada setiap malam Senin gara-gara sangat gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Berita kelahiran Nabi Muhammad disampaikan seorang budak Abu Lahab yang menyampaikan berita itu kepada Abu Lahab. Mendengar kabar itu, saking gembiranya Abu Lahab memerdekakan budaknya tersebut.
“Mari kita renungkan bersama. Abu Lahab saja telah di-nash masuk neraka, namun bisa mendapat keringanan pada setiap hari Senin sebab dia merasa gembira akan lahirnya Nabi Muhammad, mengapa kita yang jelas-jelas istiqomah memeluk Islam masih ragu selalu memperingati Maulid Nabi? Untuk itu, kita yang jelas-jelas muslim, mari menyambut hari kelahiran Nabi dengan hal-hal positif, niscaya kita pun akan diberi kemuliaan oleh Allah SWT,” terang Kiai Damanhuri
Pada akhir tausiyahnya, Kiai Damahuri memberi nasehat kepada para jamaah bahwa dalam memperingati Maulid Nabi, hal yang utama adalah meneladani akhlak Rasulullah. Sebab dalam diri Rasulullah merupakan suri teladan sebaik-baiknya manusia. Sebagaimana disebutkan dalam makna Surat Al Ahzab ayat 21.
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
Pada kesempatan yang sama, Ketua Alumni Rombongan 3 KBIH Muslimat NU HDWR Tahun 2018, H. Darsana dalam sambutan menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah agenda pertemuan rutin Ahad Pon. Dalam setiap acara diawali dengan pembacaan dzikir tahlil, pembahasan info aktual, serta pengajian rutin.
Pria yang sehari-harinya mengampu Kamituwa Kalurahan Triharja Pandak tersebut juga menyampaikan terimakasih kepada semua anggota yang masih aktif hadir dalam pertemuan setiap Ahad Pon.
“Sampai saat ini, pertemuan sudah berjalan selama emapat (4) tahun. Meski ada beberapa anggota yang sudah meninggal dunia ataupun tidak aktif karena kesibukan masing-masing, namun alhamdulillah rutinan pertemuan masih tetap bisa berjalan pertemuan secara bergiliran tempat. Semoga silaturahmi ini terus terjalin sebagai upaya menjaga ukhuwah. Semoga kita menjadi saudara selamanya,” pungkas H. Darsana. (red015)
Kontributor: Sutanto
Editor: Markaban Anwar