Berita

LAILATUL IJTIMA MWCNU SANDEN, INGATKAN HAKIKAT MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK BERIBADAH

25 August 2022

Unduh gambar :

Manusia diciptakan di dunia ini bukan hanya untuk sekedar tidur, bekerja, makan maupun minum, namun yang utama adalah untuk beribadah dan bertakwa pada Allah. Manusia pada umumnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan ayat QS.Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyat: 56)


Hal tersebut dijelaskan Suriah MWC Sanden, KH.Muslih Sukatno saat menyampaikan tausiah dalam acara Lailatul Ijtima` yang diselengarakan MWC Kapanewon Sanden bertempat di Masjid Al -Wa`bud, Daleman, Gadingharjo, Sanden Bantul, Senin, (22/8/2022). Tampak hadir jajaran pengurus teras MWC seperti Ustad Munaji, Ketua Tanfidziyah, Miftakhul `Ain, S.Ag, beserta jajaran pengurus, Muslimat, Fatayat, Ansor dan ratusan jamaah.


Acara diawali dengan simaan Al-Quran dipimpin Abdul Rozak (Jam`iyyatul Qurro Wal Huffadz NU), menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathan, dan tahlil dipimpin Sumarno, S.Pd.SD dan dimeriahkan Hadrah Narju Syafaah dari Sanden. 


Selaku Ketua Tanfidziyah MWCNU Sanden, Miftakhul `Ain, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada warga nahdiyin di Kapanewon Sanden yang telah hadir dalam setiap lailatul ijtima`. Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada takmir masjid Al-Wa`bud dan warga Daleman yang berkenan menyediakan tempat berlangsungnya acara. Rasa gembira juga senantiasa disampaikan karena semua Ranting NU sudah mulai aktif mengadakan kegiatan.


Menurut Kyai Muslih kita hidup di dunia ini hanya sejenak, maka ambillah yang terpenting dengan beribadah kepada Allah SWT. Jamaah diajak mengamalkan doa Nabi Ibrahim AS sebagaimana tertulis dalam QS. Ibrahim. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. 


Kyai kharismatik ini juga membeberkan tentang kemuliaan orang yang mau duduk dan mendengar kyai/ orang alim. Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin karya Imam Abu Laits As-Samarqondi ada 7 keutamaan duduk bersama orang Alim. Siapa orang yang duduk bersama orang alim dan dia tidak mampu untuk menghafal ilmu yang disampaikan orang Alim maka dia tetap mendapatkan 7 kemuliaan: mendapatkan keutamaan orang-orang yang belajar, selama masih duduk bersama orang alim maka dia tercegah dari melakukan dosa dan kesalahan, ketika keluar dari rumahnya maka rahmat Allah turun kepadanya, ketika dia duduk disamping orang alim kemudian rahmat turun kepada mereka maka dia pun mendapatkan rahmat sebab berkah mereka, selama masih mendengarkan maka ditulis kebaikan baginya, mereka dikelilingi Malaikat dengan sayap-sayapnya dan orang tersebut juga bersama mereka, setiap langkah kakinya yang diangkat dan diletakkan maka menjadi penghapus bagi dosa-dosa, pengangkat derajat dan tambahan kebaikan baginya.


 “Adapun bagi orang yang mampu menghafal ilmu yang disampaikan orang Alim maka baginya kemuliaan berlipat ganda. Kita patut mencontoh akhlak orang alim, bahkan sudah meninggal dunia saja setiap tahun masih diperingati dan didoakan,” pungkasnya. (red015)


Kontributor: Sutanto

BERITA LAINNYA