04 April 2022
Kita harus menghindari perpecahan dan menghormati perbedaan di internal Nahdlatul Ulama maupun di luar NU. Perbedaan merupakan rahmat, jadi jangan menjadikan perbedaan sebagai perpecahan.
Hal tersebut disampaikan Prof.Dr.Drs.KH.Makhrus Munajat,SH.M.Hum, Musytasar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY saat memberikan tausiah di hadapan Fungsionaris NU Kemenag Bantul, bertempat di Kantor PC NU Kabupaten Bantul, Rabu (30/3/2022).
Menurut Prof. Makhrus apa yang disampaikan merupakan pesan dari Pendiri sekaligus Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH.Muhammad Hasyim Asy`ari. Pahlawan Nasional sekaligus ulama besar tersebut sangat dihormati oleh para ulama TimurTengah karena menjunjung tinggi etika.
“Menghindari perpecahan dan menghormati perbedaan dapat memupus konflik yang memicu peperangan,” tegasnya.
Dosen UIN Sunan Kalijaga tersebut mengajak kepada yang hadir untuk dapat menjadi pribadi yang bijak yakni orang yang bisa merubah dirinya sendiri.
Kakan Kemenag Bantul, H.Aidi Johansyah, S.Ag,MM selaku pembina menyambut baik digelarnya pembinaan bagi Fungsionaris NU Bantul, dengan silaturahiim bisa mensuport beberapa kegiatan NU di Bantul seperti konferensi beberapa waktu lalu.
Menghadapi bulan suci Ramadan tidak ada larangan kegiatan, yang penting tetap memperhatikan protokol kesehatan utamanya selalu mencuci tangan dan mengenakan masker.
“Dalam melaksanakan kegiatan di bulan mulia ini, yang paling berperan adalah takmir masjid. Takmir harus menugaskan beberapa personil untuk memantau jamaah, dengan cek suhu, menyiapkan hand sanitizer dan masker jika dibutuhkan. Jika ada yang sakit disarankan untuk melakukan ibadah di rumah saja,” pesan Kakan Kemenag.
Ketua Fungsionaris H. Mukotib,M.Pd.I mengajak kepada fungsionaris untuk tetap istiqomah ber NU secara jamaah dan jamiah.
“Alhamdulillah secara organisasi PCNU Kabupaten Bantul urutan pertama se DIY, ini sangat membanggakan kita Bersama dan memacu diri untuk bisa menjaga haltersebut di waktu yang akan datang,” pungkasnya. (red015)
Kontributor: Sutanto