17 October 2022
Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Bantul menyelenggarakan Rapat Koordinasi Cabang di Aula PCNU Bantul, Ahad (16/10/2022).
“Rapat Koordinasi tersebut dalam upaya mensolidkan barisan anggota dalam rangka kegiatan Apel Kesiapsiagaan 2022 yang akan digelar satu hari setelah apel Hari Santri Nasional,” demikian ungkap Ketua PC GP Ansor Bantul Lilik Budi Hartanto
“Dalam rangka apel kesiapsiagaan, PC Ansor Bantul akan menyiagakan 1.250 personil anggota Ansor Banser,” tambah Lilik.
Acara yang diikuti oleh Pengurus Harian PC GP Ansor Bantul dan PAC Ansor se-Kabupaten Bantul itu turut dihadiri Sekretaris Koordinator Wilayah DIY-Jateng PP GP Ansor, Muhammad Ulil Arham, Ketua Pengurus Wilayah Ansor DIY M. Syaifudin Ghozali, dan Pengurus PCNU Bantul, dr. Atthobari Humam.
Dalam sambutannya, dr. Atthobari Humam menekankan bahwa keberadaan Ansor dan Banser untuk membela agama dan bangsa harus terus mensolidkan anggota dan mengotimalkan stamina dalam mendukung kegiatan-kegiatan Nahdlatul Ulama.
Pria yang akaran disapa Gus Atho’ itu mengapesiasi Rakorcab Ansor Bantul. “Kegiatan peringatan Hari Santri yang akan digelar pada bulan Oktober ini perlu didukung oleh semua elemen jam’iyah NU, khususnya seluruh anggota Ansor Banser,” terang beliau.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PW GP Ansor DIY Syaifudin Ghozali memberikan keterangan kepada peserta yang hadir bahwa dari hasil pemetaan Pengurus Pusat GP Ansor pada semua Pengurus Cabang, dinyatakan bahwa Ansor Banser se DI. Yogyakarta masuk dalam kluster 1, dengan indikator 75 persen kepengurusan di Pengurus Anak Cabang (PAC) yang aktif.
Syaifudin Ghozali juga mengingatkan bahwa organisasi Ansor Banser jangan dibawa ke ranah politik praktis. “Kita harus menanamkan diri bahwa gerakan politik Ansor Banser adalah politik kebangsaan untuk mengawal Negara Kesatuan Repulik Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Pusat GP Ansor Muhammad Ulil Arham mengingatkan bahwa setiap kader Ansor Banser dalam berkegiatan harus memikirkan kondisi aplikasi di lapangan.
“Gerak setiap anggota tidak hanya berpikir secara teoritis. Dalam bergerak dan berkegaiatan harus diikuti dengan penguatan organisasi baik secara internal maupun eksternal. Jika kita mampu menjaga setiap langkah dengan penguatan organisasi yang baik dan rapi, maka Ansor - Banser DIY akan menjadi barometer Ansor-Banser di Indonesia,” jelas Ulil Arham. (red015)
Kontributor: Hasnanto Fatha
Editor: Markaban Anwar