07 June 2022
PC Fatayat NU Kabupaten Bantul menggelar Seminar Peduli Lingkungan, Sabtu (4/6/2022) di Aula Kantor DPRD Kabupaten Bantul. Kegiatan ini mengambil tema Membangun Sinergi, Mewujudkan Lingkungan Sehat Demi Keberlangsungan Kehidupan, sebagai merupakan wujud kepedulian dan upaya kontribusi PC Fatayat NU Kabupaten Bantul dalam menghadapi persoalan lingkungan.
"Output dari kegiatan seminar ini adalah terbentuknya Sekolah Kader Lingkungan yang kedepannya diharapkan dapat menjadi lidah penerus pelatihan kepada kader di lingkungan organisasi maupun masyarakat sekitar," tegas ketua Panitia Dian Utami, S.E, dalam sambutannya.
Ketua TP PKK Kabupaten Bantul Hj. Emi Masruroh, S.Pd sebagai keynote speaker dalam materinya menghimbau untuk melakukan sinergi antar lembaga di Nahdlatul Ulama maupun dengan masyarakat, untuk memulai memilah sampah sejak dari lingkungan keluarga, beliau berharap dengan adanya sinergi dapat saling mendukung dan terbuka dalam kegiatan peduli lingkungan sehingga dapat mendukung terwujudnya program Pemerintah Kabupaten Bantul yakni Bantul Bersih Sampah 2025.
"Manusia sebagai khalifah di muka bumi sudah selayaknya menjadi penjaga kelestarian lingkungan. Selaras dengan program besar PBNU, merawat jagat membangun peradaban juga selaras dengan logo besar NU, yakni bumi diikat dengan tali, kader sebagai pengurus dan keluarga NU mempunyai tanggung jawab merawat bumi. Maka menjadi penting kegiatan seminar peduli lingkungan ini dilaksanakan," ujar Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bantul, Dr. Imam Muhsin, M.Ag.
Wakil Ketua Komisi D DPRD bantul, H. Yasmuri, S.Pd., M.Pd.I, menyampaikan bahwa Bantul Bersih Sampah 2025 merupakan program bersama seluruh komponen yang ada di Kabupaten Bantul.
“Jangan sampai anak cucu kita mewarisi bumi yang kotor penuh sampah, hingga mempersulit kehidupan mereka di masa depan. Maka mulai dari sekarang masyarakat haru mulai sadar dalam mengelola sampah," tambahnya.
Ari Budi Nugroho, S.T., M.Sc. perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa gerakan pengurangan sampah dapat ditempuh dengan 2 macam kegiatan yakni pengelolaan dan penanganan. Tingginya timbulan sampah yang ada disebabkan juga karena aktifitas konsumtif masyarakat saat ini yang terlena dengan kebiasaan stay at home dan dimanjakan dengan fasilitas online, sehingga sampah kemasan meningkat semakin banyak. Pengelolaan sampah dipengaruhi 3 hal yang harus dipenuhi agar dapat berhasil, yakni memilah sampah dirumah atau budaya masyarakat yang perlu dipupuk, kemudia teknik pengelolaan sampah di bank sampah yang perlu ditingkatkan, dan yang terakhir adalah kelembagaan yang harus bersinergi.
Husin Bahri, S.E., M.A.P. dari Bappeda Kabupaten Bantul menyampaikan Jika pada tahun 2025 pengelolaan sampah di TPA Piyungan belum terselesaikan, maka kondisi permasalahan sampah di DIY statusnya menjadi darurat sampah. Selain kondisi di TPA, imbas permasalahan sampah juga berpengaruh terhadap kualitas air dan udara di Kabupaten Bantul yang disebabkan limbah yang mencemari sumber air maupun udara.
Selain dari pejabat pemerintah, seminar ini juga menghadirkan dari komunitas peduli lingkungan. Salah satunya dari Komunitas Resik Plus yang diwakili oleh Bayu Imamtoko, S.Pt. yang menyampaikan bahwa pemilahan sampah merupakan kunci utama dari pengelolaan sampah. Tujuan akhir dari pengelolaan sampah adalah ketahanan pangan masyarakat, karena hasil dari pengelolaan sampah bisa untuk pupuk dan menghasilkan nilai ekonomi jika dijual. Harapanya dengan bersinergi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta, pengelolaan sampah tanpa TPA akan terealisasi maksimal.
Yayasan Adhum Adi Bawana Indonesia (AABI) yang diwakili oleh Yosi Sugita, S.Pd menghimbau Saatnya menumbuhkan tanggung jawab bersama, bahwa sampah yang dihasilkan adalah imbas dari aktivitas sehari-hari kita, jangan membiasakan kemalasan kita untuk mengolah sampah yang kita hasilkan sendiri sehingga menimbulkan permasalahan sampah yang tidak ada hentinya.
Di akhir kegiatan seminar, dilaksanakan penandatanganan MoU antara PC fatayat NU Kabupaten Bantul dengan Yayasan AABI terkait pembentukan Sekolah Kader Lingkungan untuk seluruh Kader Fatayat di Kabupaten Bantul yang akan diikuti oleh perwakilan masing-masing PAC. (red015)
Kontributor: Mada