Berita

GUS RUM: ROSULULLAH SAW ADALAH ORANG PERTAMA YANG MEMPERINGATI MAULID

17 October 2021

Unduh gambar :

Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama ( MWCNU) Kepanewon Sewon melakukan kegiatan rutin Lailatul Ijtima. Rabu malam (13/10). Di masjid Al Qorib, Kampung Miri, Kalurahan Pendowoharjo, Sewon.


Dalam mauidhoh hasanahnya Gus Rumaizat mengatakan "Majlis Lailatul Ijtima pada kali sangat istimewa karena sekaligus untuk memperingati maulid Nabi Muhammad Saw yang jatuh pada bulan Rabiul awal dalam sistem penanggalan Hijriah".


"Yang mana tentang perayaan maulid ini ada ulama yang membolehkan, ada yang sampai menganggapnya sebagai Sunnah namun ada pula yang melarang dan membid'ahkannya.

Tapi ulama mayoritas di seluruh dunia lebih cenderung membolehkan bahkan menganjurkan"


Para ulama menggolongkan perayaan Maulid Nabi sebagai bagian dari bid’ah hasanah. Artinya bahwa perayaan Maulid Nabi ini merupakan perkara baru yang sejalan dengan ajaran-ajaran al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi dan sama sekali tidak bertentangan dengan keduanya.


"Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan dengan membaca sebagian ayat-ayat al-Qur’an dan menyebutkan sebagian sifat-sifat nabi yang mulia, ini adalah perkara yang penuh dengan berkah dan kebaikan kebaikan yang agung.masa mau dilarang atau dianggap sesat" begitu Gus Rum menambahkan.


Selanjutnya beliau membaca dan menjelaskan beberapa dalil tentang dianjurkan memperingati Maulud nabi.


Pertama hadits riwayat Imam Muslim dalam kitab Shahih. Bahwa Rasulullah ketika ditanya mengapa beliau puasa pada hari Senin, beliau menjawab:

 

ذلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ

 

“Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan”.


Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah melakukan puasa pada hari senin karena bersyukur kepada Allah, bahwa pada hari itu beliau dilahirkan. Ini menunjukkan bahwasanya beliau Rasulullah adalah orang pertama yang memperingati hari kelahirannya sendiri, maka sangatlah tepat kalau kita melanjutkan. Bagi kita sudah selayaknya pada tanggal kelahiran Rasulullah tersebut untuk melakukan perbuatan syukur, misalkan dengan membaca al-Qur’an, membaca kisah kelahirannya, bersedekah


Selanjutnya hadits riwayat Imam al-Bukhari dalam kedua kitab Shahih-nya. Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram). Rasulullah bertanya kepada mereka: “Untuk apa mereka berpuasa?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari ditenggelamkan Fir'aun dan diselamatkan Nabi Musa, dan kami berpuasa di hari ini adalah karena bersyukur kepada Allah”. Kemudian Rasulullah bersabda:

 

أَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ

 

“Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.

 

Lalu Rasulullah berpuasa dan memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.


Hikmah yang dapat diambil dari hadits ini ialah bahwa sangat dianjurkan untuk melakukan perbuatan syukur kepada Allah pada hari-hari tertentu atas nikmat yang Allah berikan pada hari-hari tersebut. Baik melakukan perbuatan syukur karena memperoleh nikmat atau karena diselamatkan dari marabahaya. Kemudian perbuatan syukur tersebut diulang pada hari yang sama di setiap tahunnya. Bersyukur kepada Allah dapat dilakukan dengan melaksanakan berbagai bentuk ibadah, seperti sujud syukur, berpuasa, sedekah, membaca al-Qur’an dan semacamnya. Bukankah kelahiran Rasulullah adalah nikmat yang paling besar bagi umat ini?! Adakah nikmat yang lebih agung dari dilahirkannya Rasulullah pada bulan Rabi’ul Awwal ini?! Adakah nikmat dan karunia yang lebih agung dari pada kelahiran Rasulullah ?


Semoga kita semua yang mencintaiNya dan mensyukuri serta merayakan kelahirannya bisa mendapatkan syafaat dari Baginda Rasulullah SAW.


Kontributor: Syarif Jabroni

BERITA LAINNYA