Berita

JQHNU SEDAYU SELENGGARAKAN MUQODAMAN AL QUR'AN

14 June 2022

Unduh gambar :

Jam'iyyatul Qurra wal-Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kapanewon Sedayu menyelenggarakan muqodaman di rumah kediaman Kiai Muhadi, Dingkikan, Argodadi, Sedayu, Bantul, DIY, Ahad (12/06/2022) 


Saat memberikan keterangan kepada nubantul.or.id, Kiai Muhadi mengatakan mengaji al Qur’an dengan khataman 30 juz itu penting bagi para huffadz, dan juga untuk masyarakat umum, termasuk anak-anak. 


“Gelaran muqoddaman kali ini juga melibatkan masyarakat umum. Meski bukan penghafal, dengan menyimak pembacaan al Qur’an akan mendapatkan pahala bagi pendengarnya serta sebagai sarana pembelajaran dan peningkatan literasi al Qur’an,” kata Kiai Muhadi.


*Yanbua dan Qiroati*

Lebih lanjut, Kiai Muhadi berpesan bahwa sedianya dalam belajar al Qur’an dengan metode Yanbua dan Qiroati. Pembelajaran al Qur’an dengan mengenal huruf hijaiyah terlebih dahulu, setelah mahir baru diteruskan dengan belajar membaca.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua JQHNU Sedayu Kiai Taufiq, menjelaskan bahwa kegiatan muqoddaman di jam’iyah NU Sedayu merupakan kelanjutan dari pengajian al Qur’an bagi anak-anak dari TPQ (Taman Pendidikan al Qur’an).


“Anak-anak yang ingin menjadi penghafal Al Quran, lazimnya dengan belajar di pondok pesantren. Walau begitu, akan lebih baik Quran perlu dipelajari pada waktu masih kecil, sejak dini, tidak harus nunggu di pondok pesantren. Supaya dapat hafal al Quran maka anak-anak harus dibiasakan sering bersama majelis hafalan al Al Quran,” kata Kiai Taufiq. 


*Pentingnya Belajar al Quran Bersanad*

Kiai Taufiq kembali mengatakan bahwa mengaji kitab itu harus ada sanadnya, apalagi mengaji al Qur’an. Sejak awal diajarkan huruf alif ba’ ta’ perlu ada sanadnya, dan ada ijazah dari gurunya. 


“Kalau saya pakai yanbua, sanadnya dari Mbah Arwani Kudus dari Gus Ulin. Selain pentingnya belajar dengan sanad, tidak kalah penting adalah kitab-kitab yang dipakai berasal dari rizki yang halal, sehingga kitabnya juga barokah,” imbuhnya.


Masih dalam rangkaian muqoddaman, ada pengajian (mauidhoh hasanah) yang disampaikan Kiai

Qomar. Dalam mauidhohnya, Kiai Qomar menghimbau hadirin untuk senantiasa mengikuti para ulama dan fuqaha. 


*JQH NU dan JMQH NU Sedayu*

Sementara itu, Ketua Jamiyah Mudarasatul Quran Al Hafidzah (JMQH) Sedayu, Nyai Nusrotul Jannah, menceritakan bahwa JQH NU Sedayu telah dbentuk pada tahun 2021.


“JQH NU memiliki program kegiatan diantaranya adalah muqodaman, tafsir, dan pengajian (pengaosan) agama. Sedangkan JMQH NU kegiatannya antara lain; semaan al Quran, dzikir tahlil, serta pengajian kitab. Program tersebut sangat bagus dan perlu dilestarikan untuk dapat mencetak generasi muda yang mencintai al Quran. Mudah-mudahan anggotanya ke depan bisa lebih banyak, dan terus berkembang,” kata Nusrotul Jannah. (red015)


Kontributor: Kasiyono

BERITA LAINNYA