06 November 2021
Tim Relawan Rukti Jenazah Nahdlatul Ulama (NU) Kapanewon Pundong menyelenggarakan pelatihan pamulasaraan jenazah covid19 di Masjid Nur Hidayah Dusun Dempet, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Kamis (4/11/2021) malam.
Ibu-Ibu dan remaja putri jamaah Masjid Nur Hidayah di Dusun Dempet memiliki kegiatan rutinan pengajian malam Jumat Kliwon. Biasanya acara diisi dengan pembacaan surat yasin, dzikir tahlil, dan pengajian.
Namun kali ini, ada yang berbeda, Seusai dzikir tahlil, acaranya kemudian dilanjutkan dengan pelatihan jenazah covid19 yang dipandu oleh Tim Relawan Rukti Jenazah NU Pundong.
Takmir Masjid Masjid Nur Hidayah Kiai Sarpono yang juga Kaum Rois Dusun Dempet menyampaikan bahwa pelatihan untuk menangani jenazah yang terkena covid19 itu penting untuk diketahui jamaah agar semua paham cara rukti jenazah yang benar secara syariat, aman secara medis, dan bisa diterima secara adat istiadat.
“Pelatihan rukti ini mulanya diberikan untuk jamaah ibu-ibu dan remaja putri. Namun, apa yang disampaikan ini penting menyangkut fardlu kifayah, takmir masjid juga menggundang para tokoh masyarakat dan para pemuda,” kata Sarpono.
Tim Relawan yang ikut memberi pelatihan adalah Purwanto, Jarot Mujikaryanto, Slamet Riyanto, Muklis, Suraja, M. Anwar, dan Imam. Tim ini merupakan orang-orang yang telah mendapatkan pendidikan pamulasaraan jenazah covid dari Lembaga Layanan Sosial Husnul Khotimah PWNU Yogyakarta.
Ketua Tim Relawan Rukti Jenazah NU Pundong, Puwanto, mengemukakan bahwa pamulasaraan jenazah itu ada dua, jenazah yang meninggal biasa, dan jenazah yang infeksius karena covid19 ataupun penyakit menular lainnya.
“Dalam menangani jenazah infeksius covid19, perlu memerhatikan tiga hal, yaitu kesehatan diri orang yang memandikan dan mengkafani, kesehatan orang lain, dan kesehatan lingkungan. Untuk itu, orang menangani jenazah harus menggunakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) supaya aman dan tidak tertular virus. Selain itu, perlu disiapkan dipan khusus yang telah didesain memiliki tampungan dan pipa saluran untuk membuang air bekas penyiraman ke lubang tanah atau septip tank, sehingga air buangan tidak mengalir sembarangan," kata Purwanto.
Telah kita tahu bahwa virus covid19 akan mati kalau inang/orang telah meninggal namun kewaspadaan dan hati-hati tetap diperlukan. Untuk itu bagi yang memandikan dan mengkafani jenazah infeksius covid19 harus memakai pakai APD.
Selanjutnya praktik tata cara rukti jenazah covid19 dipandu oleh Jarot Mujikaryanto dengan dibantu relawan lainnya. Mulai dari cara memakai pakaian APD, kemudian memandikan jenazah covid19 di dipan desain khusus, lalu mengkafani yang setiap lembaran kain kafan juga harus disertai lembaran plastik, dan meletakkan jenazah di peti, hingga terakhir cara melepas pakaian APD.
Kontributor: Markaban Anwar