Berita

PC IPNU IPPNU BANTUL GELAR SARASEHAN KEBHINEKAAN

22 August 2023

Unduh gambar :

Momentum peringatan HUT ke78 Kemerdekaan RI dimanfaatkan Generasi Z Nahdlatul Ulama, PC IPNU-IPPNU Kabupaten Bantul, dengan melaksanakan Sarasehan Kebhinekaan yang melibatkan selumlah elemen masyarakat Bantul dari perwakilan OKP (Organisasi Kepemudaan), Ormas, Mahasiswa, Relawan, dan pegiat media sosial, Sabtu (19/08/2023). Danil Mawardi selaku Ketua IPNU Kab. Bantul menyampaikan bahwa dalam mengisi kemerdekaan salah satunya dengan memperkuat persatuan dan kesatuan, menjalin silaturahmi antar organisasi untuk bersama sama menuju Indonesia Maju.


Lebih lanjut Danil menerangkan tema yang diangkat dalam sarasehan "Merajut Ukhuwah Wathaniyah di tengah Potensi Ancaman Politik Identitas Jelang Kampanye Pemilu 2024". Ukhuwah wathaniyah sendiri bermakna ikatan persaudaraan yang terdiri dari berbagai macam ras, suku, budaya maupun agama. Dampak dari Politik Identitas adalah rusaknya persatuan di masyarakat, polarisasi agama, intoleransi, serta konflik sosial. Oleh karena itu menurutnya, menjelang tahapan kampanye pemilu 2024 selaku generasi muda menginginkan persatuan dan kesatuan akan tetap terjaga, sehingga dampak situasi politik nantinya dapat diminimalisir.


"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat di Bantul khususnya generasi muda bisa berperan bersama-sama sebagai pelopor dalam mewujudkan pemilu yang damai, sejuk dan bermartabat", terang Danil.


Dalam sarasehan tersebut menghadirkan dari Bawaslu DIY dan Civitas Akademika UII Yogyakarta. Pada kesempatannya Komisioner Bawaslu DIY Sutrisnowati, SH, MH., M.Psi menyampaikan bahwa pemilih milenial di DIY ada sekitar 51 persen, semua memiliki peran dalam menentukan hasil pemilu yang berintegritas, bisa melalui media sosial yang positif. 


"Generasi muda akan menjadi pelopor untuk mencegah adanya praktek politik identitas, melalui komunitas generasi muda menjadi salah satu pioner dalam pencegahan. Kemudian saat proses pemilu bukan lagi menjadi pelopor namun menjadi pelapor, dimana adanya pelanggran pada proses pemilu", jelas Sutrisnowati. 


"Secara akademis politik identitas tidak dapat terhindar karena dimana masyarakat Indonesia memang terkelompok kelompok mulai dari agama suku dan ras namun demikian yang harus kita hindari yaitu jangan sampai keberagaman ini ditumpangi menjadi alat penyebar kebencian kepada lawan politik melalu suku agama dan ras", terang Dian Kus yang kesehariannya mengajar di Fakultas Hukum UII.


Kegiatan sarasehan yang digelar di Joglopring Santan Pajangan tersebut diikuti oleh perwakilan komunitas dan organisasi antara lain FAKI Kab. Bantul, RGG 04 Bantul, IMABA, PSHT Bantul, PMII, GMPI, IPNU, IPPNU, GP Ansor, KNPI, Trah Kulon, Info Cegatan Jogja (ICJ) dan SC Community, serta diakhir kegiatan ditutup dengan deklarasi dengan membentangkan spanduk petisi yang ditanda tangani Elemen Masyarakat Bantul dengan bertuliskan “Menolak Segala Bentuk Politik Identitas Yang Dapat Memecah Belah Persatuan Dan Kesatuan” dan “Mewujudkan Pemilu 2024 Yang Bermartabat, Damai, Kondusif Serta Bebas Dari Intoleransi Dan Konflik Sosial” -Tolak Politik Sara -Tolak Ujaran Kebencian -Tolak Berita Hoax. (red015)


Kontributor: IPNU-IPPNU Bantul

BERITA LAINNYA