23 June 2025
Pagi itu, Ahad (22/06/2025), langit di Dusun Nglembu, Panjangrejo, Pundong, Bantul masih berselimut udara dingin. Matahari belum sepenuhnya naik ketika derap langkah anak-anak mulai memenuhi halaman Masjid Ar Rahmah. Mereka datang dengan wajah-wajah berseri, meski di balik senyum itu tersimpan cerita kehilangan yang sunyi: mereka adalah anak-anak yatim.
Di dalam masjid, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kalurahan Panjangrejo telah bersiap. Agenda pagi itu bukan sekadar rutinitas, tapi pertemuan yang penuh makna—pentasyarufan santunan untuk anak yatim.
Kegiatan dimulai dengan sholat Dhuha berjamaah. Suasana hening dan khidmat menyelimuti ruang masjid ketika H. Djaelani Latief memimpin bacaan doa. Usai sholat, lantunan dzikir dan tahlil dipimpin oleh Ustadz Triyanto, membawa para hadirin hanyut dalam nuansa spiritual yang menghangatkan hati.
Tak lama, giliran H. Muhammad Djamal yang menyampaikan pengajian. Ia berbicara tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. "Anak-anak ini adalah amanah, mereka bukan hanya tanggung jawab keluarganya, tapi juga tanggung jawab kita semua," ujarnya.
Puncak acara adalah saat penyerahan santunan. Mulyono dan H. Slamet memanggil satu per satu anak, menyapa, menyerahkan amplop, dan kadang diselingi pelukan hangat. Bulan ini, sebanyak 48 anak menerima bantuan dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp14.400.000.
“Bulan Juni ini kita salurkan Rp14,4 juta,” kata Mulyono, pengurus Yatiman NU Panjangrejo. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya bentuk kebaikan, tetapi juga komitmen NU dalam merawat nilai-nilai sosial dan keislaman di tengah masyarakat.
Tak hanya Panjangrejo, santunan anak yatim juga menjadi perhatian serius di tingkat kapanewon (kecamatan). Purwanto dari Upzsinu MWCNU Pundong menjelaskan bahwa selama enam bulan pertama tahun 2025, sudah delapan kali santunan diselenggarakan. “Enam kali dilakukan PRNU Panjangrejo, dua kali oleh PRNU Srihardono,” jelasnya.
Total dana yang telah disalurkan oleh jami’yah NU Pundong untuk program ini mencapai Rp112.950.000, menjangkau 387 anak. Dari jumlah tersebut, PRNU Panjangrejo menyumbangkan porsi terbesar yakni Rp88.500.000, sementara PRNU Srihardono menyalurkan Rp24.450.000.
Kegiatan santunan anak yatim oleh jamiyah NU Pundong menjadi salah satu pilar penguatan peran sosial keagamaan di tingkat akar rumput. Konsistensi program ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan nilai ukhuwah Islamiyah tetap hidup dan terawat di tengah masyarakat.
Kontributor: Markaban Anwar
