10 February 2025
Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) PWNU DIY mengadakan rapat koordinasi wilayah pada Sabtu (8/2/2025) bertempat di Aula DPD RI Perwakilan DIY. Dalam acara tersebut, Ketua LKK PW DIY menyampaikan bahwa DIY ditunjuk sebagai pelaksana FGD (Focus Group Discussion) keluarga maslahat. Rakor ini menjadi yang pertama dan satu-satunya yang dilaksanakan untuk melanjutkan perumusan keluarga maslahat yang sudah ada di Yogyakarta.
Gus Hilmy (KH. Hilmy Muhammad) dari DPD DIY mengucapkan selamat datang kepada semua pengurus LKK dan mengingatkan bahwa keluarga maslahat harus dimulai dengan keluarga yang sakinah. Gus Hilmy berharap keluarga maslahat dapat menciptakan keturunan yang baik, dan pentingnya menjaga sholat agar terhindar dari perceraian.
"Saya berharap dari konsep keluarga mashlahat, akan terwujud keluarga yang kokoh dan ideal karena menjadi cerminan dalam beragama", Kata Gus Hilmy.
KH. A. Zuhdi Muhdlor (Ketua PWNU DIY) menyampaikan urutan konsep keluarga maslahat yang dimulai dari sakinah, lalu maslahat, dan akhirnya keturunan yang baik. Keluarga maslahat adalah keluarga yang mampu memantaskan diri di masyarakat dan mengutamakan kolaborasi untuk kesuksesan gerakan ini.
"Keluarga sakinah adalah kebutuhan internal, sementara keluarga maslahat adalah kebutuhan eksternal", tutur Kiai Zuhdi.
Acara tersebut juga menyelenggarakan relaunching aplikasi Kakeku (Kalkulator Keuangan Keluarga), yang telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pengguna. Aplikasi ini berfungsi untuk membantu keluarga dalam mengecek kesehatan keuangan dan sebagai alat bantu dalam pelatihan pengelolaan keuangan keluarga. Saat ini, aplikasi ini sedang dalam proses pendaftaran di Google Play agar bisa diakses secara gratis.
Ning Alissa Wahid memberikan arahan mengenai pentingnya strategi untuk mencapai tujuan keluarga maslahat. Ning Alissa menekankan bahwa GKMNU (Gerakan Keluarga Maslahat NU) harus melibatkan Banom (Badan Otonom) lain dan menyarankan untuk fokus pada isu-isu seperti stunting, khususnya yang berhubungan dengan ibu hamil dan balita.
Selain itu, dibentuklah satgas GKMNU yang terdiri dari ketua Ansor, wakil dari LKK, serta tokoh masyarakat lokal. Satgas ini bertugas mengkoordinasi program dan implementasinya, serta mengumpulkan peta program yang relevan dengan keluarga yang dilakukan oleh PW atau PC.
Acara ditutup dengan Stadium General yang disampaikan oleh Dr. Rofiah (Dosen Ilmu Al-Qur'an PTAQ Jakarta) dan Ahmad Ghozi Nur Islam (Ketua LKK PW DIY). Dr. Rofiah memaparkan konsep Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (KMaN), yang menghubungkan antara prinsip keislaman dan ke-NU-an dalam kehidupan keluarga. Beliau menekankan bahwa keluarga tidak boleh bertentangan dengan syariat dan harus menerapkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Muhaimin Ketua LKKNU Bantul menyatakan dari rakorwil ini jajaran pengurus LKK PCNU Bantul siap satu komando dengan program LKK PWNU DIY dan LKK PBNU
Kontributor: Jamil