29 December 2021
UPZISNU Kapanewon Bantul menyelenggarkan acara Temu Kader dan Relawan KOIN NU se-Kapanewon Bantul di Joglo Yoso Palbapang, Bantul, Yogyakarta, Selasa (28-12-2021) malam.
Kegiatan ini dihadiri Sekjen PWNU DIY KH. Muhtar Salim, Rois Syuriah PCNU Bantul KH. Drs. Damanhuri, Rois Syuriah MWC NU Bantul Kiai Drs. Maimun Mabarun, para Instruktur PKPNU dari PWNU DIY maupun dari PCNU Bantul, Ketua Tanfidziyah MWC NU Bantul KH. Muh. Muslich Nahrowi, Pengurus Syuriah dan Tanfidziah Ranting NU Se-Kapanewon Bantul, Pengurus Upzisnu Kapanewon Bantul, serta Kordus dan Relawan Kotak Infak se-Kapanewon Bantul. Keseluruhan orang yang hadir sekitar 100 orang.
Acara dibuka dengan bacaan surat al-Fatihah, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Subhanul Wathon. Acara selanjutny pembacaan ayat suci AlQur’an oleh Kiai Sugeng. Setelah itu acara sambutan ketua panitia pelaksana dan pelaporan perkembangan Kotak Infak (KOIN) oleh Kapanewon Bantul.
Ketua Upzisnu Kapanewon Bantul Samidi, dalam sambutannya menyampaikan perolehan KOIN selama tiga tahun (2018-2021) di Kapanewon Bantul sejumlah Rp.989.813.650,-
“Dana sejumlah Rp.689.527.700,- pengelolaannya ditangani oleh Upzisnu Bantul, dan sejumlah Rp.300.285.950,- dikelola oleh pengurus Ranting NU di Kapanewon Bantul. Penggunaan uang Upzisnu kebanyakan terserap untuk biaya operasional layanan mobil ambulan gratis kepada warga. Di tahun 2021 sampai bulan November, Ambulan NU telah memberikan layanan angkutan gratis kepada 764 pasien,” kata Samidi.
“Serapan dana program lainnya adalah memberkan dukungan biaya untuk pembangunan masjid dan mushola, pengadaan tikar 20 lembar untuk masing-masing ranting, dan program sosial santunan tali asih kepada warga pemegang kotak koin,” imbuh Samidi.
Di akhir sambutannya, Samidi mengajak seluruh kader KOIN NU untuk istiqomah bergerak mengelola Kotak Infak supaya perolehan Kotak Infak terus berjalan dan maksimal perolehannya.
Ketua Tanfidziyah MWC NU Bantul KH.Muslih Nahrowi menyampaikan pertemuan semacam ini sangat perlu dilakukan untuk koordinasi dan menggugah semangat para relawan seperti di awal usai lulus PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdaltul Ulama). Gerakan KOIN NU adalah salah satu natijah atau RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari PKPNU.
“Untuk mencapai keberhasilan kuncinya ada di manajemen dan penataan yang baik. Langkah supaya lebih maju Koin NU harus berbadan hukum paling rendah adalah MWCNU. Sering melakukan briefing bagi pengambil KOIN. Pemegang Kotak KOIN didata nomor hape-nya untuk lebih mudah dalam berkoordinasi dan komunikasi dalam menyampaikan berbagai informasi terutama saat jadwal pengambilan koin ada pemberitahuan dulu lewat grup WA. Semua itu diperlukan untuk upaya transparansi ketika pelaporan hasil pengumpulan koin, sehingga semua pemegang kotak Koin mengetahui pemasukan dan pengeluaran infak,” kata Kiai Muslih Nahrowi.
Kiai Muslih Nahrowi memberikan nasehat supaya gerakan KOIN Kapanewon Bantul terus dibenahi menjadi lebih baik lagi. Dalam pengambilan KOIN, para relawan KOIN dapat bersinergi dengan Banom NU lainnya, dan harapannya seluruh penghimpunan Kotak KOIN hanya satu pintu saja yaitu melalui Kotak KOIN LAZISNU.
Dalam kesempatan itu pula, Sekjen PWNU DIY KH. Muhtar Salim yang juga salah satu Instruktur PKPNU PWNU DIY memberikan motivasi kepada semua yang hadir terutama Pengurus Lazisnu dan Kader KOIN NU.
“Kita harus yakin dan siap mengabdi di NU secara sungguh-sungguh di bidang masing-masing. Siapa yang mengabdi dengan sungguh-sungguh akan diberi jalan keluar. NU menjadi organisasi yang bisa bertahan sampai hari ini, modal utamanya adalah solidaritas dan silaturrahim, ini adalah toriqohnya pendiri NU.”
“Jariyah yang paling berharga dan yang paling efektif adalah meluruskan barisan dalam komando struktur organisasi NU. Inilah yang bisa membawa muruah dan marwah NU. Gus Dur pernah berkata: NU ke depan akan menjadi penentu segala hal baik dikancah nasional maupun internasional. Dan ini sudah terbukti. Untuk itu setiap kegiatan harus ada bacaan Sholawat Nabi. InsyaAllah di setiap ada kegiatan NU, para pendiri NU selalu hadir dan bahkan Rosulullah insyaAllah hadir di tengah-tengah acara NU,” demikian tausiah KH. Muhtar Salim.
Acara yang berlangsung sejak pukul 19.30 hingga 23.00 WIB itu kemudian ditutup dengan doa. Doa yang pertama oleh Rois Syuriah PCNU Bantul KH. Drs. Damanhuri , dan doa yang kedua oleh Syuriah MWCNU Bantul Kiai Drs. Maimun Mabarun. (red015)
Kontributor: Muflichun
Editor: Markaban Anwar