01 August 2022
Tahun Baru Hijriyah bukan sekedar berubah dari tahun 1434 H menjadi 1444 H dan bertambahnya usia kita, namun marilah kita maknai dengan meninggalkan keburukan dalam diri. Apapun yang di dalam diri kita belum baik, kita perbaiki menjadi lebih baik. Orang lain hanya bisa melihat kita secara lahiriah, namun sesungguhnya yang tahun apa yang ada dalam diri kita adalah diri kita dan Allah SWT.
Hal tersebut dijelaskan Rois Syuriah PCNU Bantul Drs. KH. Damanhuri dalam pengajian rutin alumni Rombongan 3 KBIH Muslimat NU HDWR Tahun 2018 di rumah H. Jazuli, Banaran Gilangharjo Pandak, Ahad Pon (31/7/2022).
Di majelis tersebut pria yang akrab dipanggil Kyai Daman tersebut menjelaskan dua buah hadits, yang pertama menjelaskan tentang mukmin yang utama dan tentang derajat keluhuran.
Dalam Hadits Riwayat Ath Thabrani diterangkan bahwa orang mukmin yang paling utama Islamnya adalah terselamatkannya orang-orang muslim lainnya dari ucapan dan perbuatnnya. Orang mukmin yang paling utama imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.
“Muhajir yang paling utama adalah orang yang meninggalkan larangan Allah, sedangkan jihad yang paling utama adalah orang yang berjuang melawan hawanafsunya karena mencari rida Allah `Azz awa Jalla,” terangnya.
Di bagian berikutnya, dalam Hadits Riwayat Adi dari Ibnu Umar dijelaskan bahwa manusia diperintahkan mencari derajat keluhuran di sisi Allah (yaitu) dengan bersikap santun kepada orang yang tidak mau tahu tentang hak kita, dan memberi kepada orang yang tidak mau memberi.
“Bersikap santun kepada orang yang tidak mau tahu dan memberi kepada orang yang tak mau memberi adalah sesuatu yang berat dilakukan. Namun bis akita dapat melakukan insyaallah kita akan mendapat derajat keluhuran di sisi Allah SWT,” imbuh Kyai Damanhuri. (red015)
Kontributor: Sutanto