15 December 2025
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Bantul, drg. Hj. Siti Roikhana Munawaroh, MPH., menegaskan pentingnya penguatan peran perempuan melalui peningkatan ilmu, keterampilan, dan kapasitas diri. Pesan tersebut disampaikannya dalam Pengajian Ahad Kliwon PC Muslimat NU Bantul yang digelar di GOR Gelora Prapto Raharjo, Srimulyo, Piyungan, Bantul, Ahad (14/12/2025).
Di tengah hujan deras yang mengguyur wilayah Piyungan sejak pagi, sekitar 1.500 jamaah Muslimat NU se-Kabupaten Bantul tetap memadati lokasi acara. Kehadiran ribuan jamaah ini menjadi bukti kuatnya semangat perempuan Muslimat NU dalam menimba ilmu dan memperkuat peran keummatan.
Dalam sambutannya, drg. Hj. Siti Roikhana menekankan bahwa momentum peringatan Hari Ibu harus dimaknai lebih dari sekadar seremoni tahunan. Menurutnya, perempuan—terutama para ibu—perlu memiliki wadah perjuangan yang nyata untuk terus bertumbuh dan berdaya.
“Perempuan harus memperkuat diri dengan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Dengan begitu, seorang ibu akan mampu mendidik dan mengantarkan anak-anaknya menjadi generasi yang salih dan salihah, siap menyongsong Indonesia Emas,” tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa Muslimat NU hadir sebagai ruang pengabdian dan pemberdayaan perempuan, sekaligus sarana untuk meningkatkan wawasan keagamaan, sosial, dan kebangsaan. Melalui organisasi ini, para ibu didorong untuk terus belajar, berkarya, dan berkontribusi nyata bagi keluarga dan masyarakat.
Pengajian Ahad Kliwon tersebut diawali dengan Semaan Al-Qur’an Juz 11–15 yang dibacakan oleh para hafidzah Muslimat NU, antara lain Nyai Hj. Siti Baroroh, Nyai Hj. Ngaisyah, Nyai Hj. Maringah, Nyai Arni Farida, Nyai Nila Nur Qodriyah, serta para kader hafidzah Muslimat NU PAC Piyungan. Suasana khidmat semakin terasa dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an diiringi rintik hujan.
Melalui kegiatan ini, drg. Hj. Siti Roikhana berharap Muslimat NU Bantul semakin solid sebagai kekuatan perempuan yang berakhlak, berilmu, dan berdaya, serta mampu melahirkan generasi masa depan yang berkualitas di berbagai bidang kehidupan.
Sementara itu, Ketua MWC NU Piyungan, KH. Anwar Zuhri, dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan seseorang dalam menerima kenyataan sebagai takdir Allah SWT.
“Kondisi pagi ini, hujan yang begitu lebat, jika tidak disikapi dengan lapang dada tentu akan menimbulkan keluh kesah. Padahal, hikmahnya sangat banyak. Suasana menjadi sejuk dan semakin khusyuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an,” tuturnya.
Lebih lanjut, KH. Anwar Zuhri berpesan kepada seluruh kader Muslimat NU agar senantiasa menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas, baik dalam bidang agama, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun kemandirian ekonomi. Hal tersebut sejalan dengan pesan Rasulullah SAW agar umat Islam tidak meninggalkan generasi penerus dalam keadaan lemah.
Pengajian Ahad Kliwon ini menjadi momentum penguatan spiritual sekaligus penguatan peran perempuan Muslimat NU dalam membangun keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.
Kontributor: Markaban Anwar