Berita

PENGAJIAN AHAD PAHING PCNU BANTUL, NAPAK TILAS PERJUANGAN ULAMA BANTUL

23 April 2025

Unduh gambar :

KH Muslih Nahrowi, pengasuh Pondok Pesantren Al Istiqomah Tanuditan Trirenggo, menyampaikan bahwa perkembangan sejarah NU di Bantul tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Pengajian Ahad Pahing.

 

Beliau lalu mengisahkan bahwa Pengajian Ahad Pahing ini menjadi media utama dakwah NU di Kabupaten Bantul sejak 1955.

 

“Kajian rutin tafsir Al Ibriz di pengajian Ahad Pahing itu dahulu yang memulai sejak KH Abdul Qodir Munawwir tahun 1955, lalu dilanjutkan KH Ali Maksum-- pernah menjadi Rais Aam PBNU. Sepeninggal KH Ali Maksum, Pengajian Ahad Pahing diasuh oleh Kiai Mufid Mas’ud (--pendiri PP Pandanarang Sleman Yogyakarta), lalu berlanjut KH Nawawi Abdul Azis (--pendiri PP An-Nur Ngrukem), KH Humam Bajuri (--pendiri PP Al Imdad), KH Mabarun (--pendiri PP Al-Fataa Krajan Bantul), KH Chudori Abdul Azis (--pengasuh PP An-Nur Ngrukem), lalu hingga sekarang diampu oleh Kiai Damanhuri dan Kiai Murtadlo (-- Rois Syuriah dan Wakil Syuriah PCNU Bantul),” terang Kiai Muslih.

 

Pernyataan itu, beliau disampaikan di acara Halal bi Halal 1446 H dan Pembukaan Pengajian Ahad Pahing yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bantul pada Ahad (20/4/2025). Bertempat di kantor PCNU Bantul, Jl. Marsda Adisucipto No.45, Bantul.

 

Kiai Muslih Nahrowi kemudian menceritakan ulang bahwa menurut kasepuhan, sejak dahulu perjalanan pengajian Ahad Pahing itu luar biasa. Sejak mulai pertama kali diasuh Kiai Abdul Qodir Munawwir dan Kiai Abdurahman--ayahanda Kiai Mabarun hingga periode sebelum 1970-an.

 

“Sebelum tahun 1970-an, pengajian Ahad Pahing itu luar biasa --kalau anak-anak sekarang menyebutnya viral. Kenapa viral? Karena seusai jebluk peristiwa PKI, orang-orang desa kalau mau selamat dan tidak dianggap sebagai PKI, ya.. datang di Ahad Pahing-an. Rentang 1965-1970, pengajian Ahad Pahing itu booming sekali. Pengunjungnya luar biasa, ribuan jamaahnya dan dari mana-mana,” terang Kiai Muslih Nahrowi.

 

Acara yang berlangsung sejak pagi hingga siang itu memang menyajikan tausiah dari beberapa kiai. Seusai KH Muslih Nahrowi, tausiah dilanjutkan KH. Maimun Mabarun.

 

KH Maimun Mabarun, pengasuh Ponpes Gemahan Bantul, menyampaikan apresiasi kepada PCNU Bantul atas inisiatif menghidupkan kembali Pengajian Ahad Pahing di lokasi induknya.

 

Beliau menekankan pentingnya takzim dan ‘nderek’ kepada para ulama. Menurutnya, sikap santri sejati adalah mengikuti dawuh (nasehat) kiai, karena di situlah letak keberkahan dan arah hidup yang benar.


Kontributor: Markaban Anwar

BERITA LAINNYA