Berita

KH. MARZUKI MUSTAMAR AJAK LESTARIKAN TRADISI KENDUREN

27 June 2022

Unduh gambar :

Sempat beberapa tahun absen akibat Pandemi Covid-19, Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah Bantul kembali digelar, kali in dilaksanakan di halaman Masjid Nurul Huda Ngoto Jalan Imogiri Barat Km 6 Bangunharjo, Sewon, Bantul, Ahad (26/6/2022) malam.


Dalam pidato sambutan, pengasuh rutinan Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah Kiai Umaruddin Masdar menyebutkan bahwa majelis ini telah berlangsung sejak 2011. “Kami menggelar Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah ini di beberapa desa di Bantul,” ungkap Kiai Umar yang juga anggota DPRD DIY.


Pengajian dan tausiyah pada pembukaan rutinan Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah ini disampakan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar. Beliau mengajak masyarakat untuk melestarikan tradisi kenduren. Menurutnya banyak manfaat yang dipetik dari tradisi kenduren. “Karena tradisi kenduren itulah penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam mencapai 90 persen,” kata Kiai Marzuqi

Di hadapan ribuan jamaah yang hadir, pengasuh Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur ini menegaskan bahwa kenduren adalah sunnah Rasul. 


“Dulu pernah dilakukan oleh para sahabat, mereka berkumpul di masjid atau rumah, membaca syi’ir, lalu diakhiri makan dan minum bersama, tidak dilarang oleh Nabi bahkan direstui. Beda dengan satu-dua orang yang mengaku ustaz, yang hari ini melarang dan membid’ahkan kenduren. Mereka itu tidak sekelas Nabi, malah melarang,” ungkap Kiai Marzuqi.


Kiai Marzuqi menambahkan, seluruh orang yang hadir dalam majlis dzikir akan diampuni oleh Allah SWT. “Semuanya tak terkecuali, bahkan yang hanya datang, duduk dan tidur, bakal memperoleh ampunan Allah SWT. Apalagi makanan dan minuman yang dihidangkan dalam kenduren mendapat keberkahan doa. Jika makanan dan minuman itu masuk dalam tubuh, maka tubuh kemasukan nur, cahaya, dan itu adalah keberkahan. Maka akan diampuni oleh Allah SWT,” terang Kiai Marzuqi.


Beliau menilai, lingkungan atau masyarakat yang masih menjaga tradisi kenduren, akan dihidarkan dari penyusupan teroris. “Saya jamin, kampung atau perumahan yang masih ada kenduren, maka tidak akan mudah disusupi teroris. Masyarakat tenang, pemerintah dan negara aman,” imbuhnya.


Dalam gelaran pembukaan rutinan Majelis Zikir Hayatan Thoyyibah tersebut juga dilakukan pentasyarufan santunan untuk anak yatim-piatu. (red015)


Kontributor: Bramma AP

Editor: Markaban Anwar

BERITA LAINNYA